Rabu, 19 Maret 2014

Karang Taruna INDONESIA

Sesuai dengan  Menteri Sosial R.I Nomor:
65/HUK/KEP/XII/1982 tentang Lambang Karang Taruna,
ditetapkanlah Lambang Karang Taruna sebagai berikut:

Lambang Karang Taruna mengandung unsur – unsur
sekuntum bunga teratai yang mulai mekar, dua helai pita
terpampang di bagian atas dan bawah, sebuah lingkaran,
dengan bunga teratai mekar sebagai latar belakang.

Makna Lambang Karang Taruna:

1. Bunga Teratai yang mulai mekar; melambangkan
unsur remaja yang dijiwai semangat kemasyarakatan
(sosial).

2. Empat helai daun bunga di bagian bawah;
melambangkan keempat fungsi Karang Taruna yaitu:
Memupuk kreativitas untuk belajar bertangggung
jawab.
Membina kegiatan – kegiatan sosial, rekreatif,
edukatif, ekonomis produktif, dan kegiatan lainnya
yang praktis.
Mengembangkan dan mewujudkan harapan serta cita
– cita anak dan remaja melalui bimbingan interaksi
yang dilaksanakan baik secara individual maupun
kelompok.
Menanamkan pengertian, kesadaran dan
memasyarakatkan penghayatan dan pengamalan
Pancasila.

3. Tujuh helai daun bunga bagian atas; melambangkan
tujuh unsur kepribadian yang harus dimiliki oleh anak dan
remaja.
Taat : Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Tanggap : Penuh perhatian dan peka terhadap masalah
Tanggon : Kuat, daya tahan fisik dan mental
Tandas : Tegas, pasti, tidak ragu, teguh pendirian
Tangkas : Sigap, gesit, cepat bergerak, dinamis
Trampil : Mampu berkreasi dan berkarya praktis
Tulus : Sederhana, ikhlas, rela memberi, jujur

4. Pita di bagian bawah bertuliskan KARANG TARUNA;
Mengandung arti:
KARANG = pekarangan, halaman, atau tempat
TARUNA = remaja
Secara keseluruhan berarti tempat atau wadah
pembinaan remaja.

5. Pita di bagian atas bertuliskan ADITYA KARYA
MAHATVA YODHA;
Mengandung arti:
ADITYA : Cerdas, penuh pengalaman
KARYA : Pekerjaan
MAHATVA : Terhormat, berbudi luhur
YODHA : Pejuang, patriot
Secara keseluruhan berarti Pejuang yang berkepribadian,
berpengetahuan, dan terampil.

6. Lingkaran; melambangkan sebuah tameng, sebagai
lambang Ketahanan Nasional.

7. Bunga Teratai yang mekar berdaun lima helai;
melambangkan lingkungan kehidupan masyarakat yang
sejahtera merata berlandaskan Pancasila.

8. Arti warna
Putih : Kesucian, tidak tercela, tidak ternoda
Merah :Keberanian, sabar, tenang, dan dapat
mengendalikan diri, tekad
pantang mundur
Kuning : Keagungan atas keluhuran budi pekerti

Senin, 17 Maret 2014

Lepas Lajang KBM "tak lekang oleh waktu"

 
Karya Bakti Muda.Suasana hangat dengan diselimuti sorotan penerang gelap , bersama hembusan nafas bumi dalam  kenikmatan persahabatan nuansa lepas lajang. Awal tahun 2014 seperti dikutip dari pesan menpora bahwa tahun ini adalah tahun bangkitnya pemuda indonesia.
Suatu harmonisasi dipadukan dengan solidaritas menciptakan sebuah pilar tangguh. dalam jiwa keanekaragaman untuk karya dari sebuah rumah kecil untuk ide yang besar pencipta perubahan.
Di sinilah putra putri terbaik dari gentingan dilahirkan, berkumpul dan berkarya bersama  dalam kreatifitas, integritas, profesional, sosial sebagai ujung tombak perubahan di sebuah tempat berbagi Organisasi KBM.
Penghargaan dan penghormatan dari sebuah pengabdian yaitu kelulusan dari pencitraan sebagai pemuda dan untuk melangkah kearah kedewasaan yang hakiki dengan suatu pernikahan yang sakral. Untuk semua pemuda inilah anugerah dari pengabdianmu untuk KBM.......!!!


Jumat, 07 Maret 2014

Nguri - Uri Kabudayan Jawi Nan Islami " Shalawatan "





LEBIH DEKAT DENGAN “ Shalawatan dari Gentingan “



Budaya di Nusantara tidak terlepas dai peran penting agama Islam. Pada abd ke VII M, Indonesia telah mengenal agama islam. Setelah melalui proses akulturasi (perpaduan budaya), sosialisasi Islam di Nusantaa telah mencapai tahap perkembangan penting terhadap tumbuhnya pusat peradapan Islam. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Indonesia telah memberi sumbangan besar dalam bidang kebuadayaan nasional.


            Kontirbusi Islam atau pengaruhnya tehadap budaya yang ada di Indonesia tidak perlu diragukan lagi,  seperti dalam bentuk sastra dan bahasa Arab. Konsep ummah[1] yang menyamakan harkat dan martabat manusia di hadapan tuhan. Kemudian juga penerimaan Bahasa Melayu sebagai bahasa kesehariaan (lingua franca) dalam menyebarkan Islam. Pendek kata, Islam telah mewarnai pola hidup dan kehidupan seluruh banga Indonesia dan telah menjadi kekuatan kebudayaan dan peradaban bangsa. 
Budaya memiliki arti yang berbeda dengan seni. Kalau budaya merupakan hasil budi dan daya manusia dalam rangka memenuhi seluruh kehidupan hidupnya. Sedangkan seni merupakan bagian dari hasil proses manusia berbudaya, yang menghasilkan sesuatu yang indah dan menarik hati atau diri sendiri dan orang lain.
            Dalam bahasa Sanskerta budaya yaitu buddhayah  yang berarti budi (akal)  dan daya (kekuatan). Hasil budi daya manusia tidak hanya seni saja, tetapi bisa berbentuk teknologi, ekonomi, bahasa, system religi, system bermasyarakat dan sebagainya.

Shalawatan
            Music Shalawatan merupakan music perkusi terbang yang dipukil bergantian dengan sair dan puisi yang dilagukan dengan irama Arab atau Jawa. Kesenian Shalawat Jawi di temukan di daerah Pleret, Bantul, dan beberapa juga sudah menyebar di sekitar kecamatan Pleret, atau bahkan di sekitar Kabupaten Bantul. Kesenian ini merupakan salah satu bentuk penegasan jawanisasi kesenian Islam. Kesenian yang berkembang seiring dengan tradisi peringtaan Maulid Nabi ini mengartikulasikan syair atau syiiran shalawat kepada Nabi Muhammad dengan medium bahasa Jawa, bahkan juga dengan melodi-melodi Jawa (langgam sinom, dandang-gula, pangkur dan lain-lain).





     Adalah Kyai Soleh yang menciptakan tembang-tembang shalawat berbahasa Jawa yang sampai saat ini tulisannya menjadi pedoman para pelaku seni sholawat jawi, meskipun beliau sudah lama meninggal. Kyai Soleh merupakan seorang tokoh lokal Islam yang sekaligus seniman yang memegang teguh prinsip-prinsip ber-Islam. Kesenian ini merupakan ekspresi keberagamaan sekaligus ekspresi kesenian bagi pelakunya. Mereka mendapatkan manfaat keberagamaan yang mententramkan hati (sebagai kubutuhan spiritualitas) sekaligus kebutuhan akan keindahan (seni) juga terpenuhi. Kesenian tradisi islam ini di dominasi oleh para oang tua ( rata-rata di atas 50 tahun) dan regenerasi sepertinya tidak. Kalangan mudah lebih senang kesenian yang lebih modern (model dan alatnya). Jadi tidak heran kesenian ini mulai jarang ditemui, karena kelompok-kelompok kesenian ini semakin sedikit.




           
    Selain tradisi tersebut masih banyak tradisi lain yang berkembang di daerah atau suku-suku lainnya. Hal ini menunjukkan perbedaan sikap masing-masing daerah pada saat menerima Islam. Tradisi-tradisi tersebut menambah kekayaan tradisi Islam Indonesia.
Untuk itu, siapapun orangnya, sebagai manusia Indonesia yang berbudaya diharapkan dalam menyikapi adanya keragaman budaya tersebut, memiliki landasan-landasan yang arif dan bijaksana, dengan tetap berusaha menyempurnakan dan berusaha menjaga kemurnian aqidah islam yang benar.
 



































Senin, 03 Maret 2014

" gentingan berduka karena adanya penipuan terhadap beberapa warga "

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Seorang paranormal abal-abal yang mengaku mampu mengambil perhiasan emas dari alam lain ditangkap jajaran Reskrim Polsek Godean, Minggu kemarin.

Penangkapan paranormal abal-abal ini terjadi setelah polisi menerima laporan dari korban tentang adanya aksi penipuan dengan kedok mampu mengambil emas dari alam gaib.

Pelaku penipuan yang diamankan bernama Phompi Armedi (34), warga Bandar Lampung. Sementara semua korban adalah tetangganya di Gentingan Sidoagung, Godean. Mereka adalah Jumiyanto (490, Paino (38), Mardoko (62), dan Haryanto (28).

Keempat korban masih bertetangga. Mereka warga Gentingan, Sidoagung, Godean.

Panit Reskrim Polsek Godean Iptu Parna memaparkan, tersangka merupakan famili dari salah satu korban. Ia tinggal di Dusun Gentingan sejak beberapa bulan lalu.

Modus penipuan yang dilakukan adalah Phompi mengaku memiliki kemampuan mengambil emas murni yang ada di alam gaib. Korban yang tertarik dan tergiur dengan bujuk rayu pelaku lantas diminta uang syarat untuk membeli minyak arab, mori, dan tempayan.

"Setiap korban diminta menyetor bervariasi antara Rp 15 juta hingga Rp 22 juta. Dari empat korban total mencapai Rp 63 juta," kata Iptu Parna, Selasa (4/3/2014).

Parna menjelaskan, setelah korban menyetor uang tunai, Phompi mengajak melakukan ritual pengambilan emas gaib di rumah korban Jumiyanto.

Dalam seminggu, ritual dilakukan sebanyak dua kali. "Kepada para korban, emas gaib yang berhasil ditarik akan masuk ke dalam tempayan yang telah ditulisi huruf Arab dan ditutup kain mori," ujarnya.

Aksi paranormal ini terungkap setelah para korban menjual emas yang ada di tempayan ke toko. Saat itu, pelayan toko memastikan bahwa emas yang mereka bawa adalah imitasi.

Merasa tertipu, para korban lantas melaporkan Phompi ke pihak berwajib. Berdasarkan pengakuan tersangka, emas imitasi itu didapatnya dari Kotagede, Yogya, seharga Rp 600.000.

"Masih terus dikembangkan. Sebab, kemungkinan ada korban-korban lain," kata Parna.

Dari tangan tersangka, polisi berhasil mengamankan barang bukti sebanyak enam cincin emas palsu, lima kalung emas palsu, 33 gelang emas palsu, dan peralatan ritual seperti tempayan dan kain mori putih.

PILKADES SIDOAGUNG PERIODE 2014 - 2020

SIDOAGUNG. Dengan diselimuti debu karna padasebelumnya terjadi letusan gunung kelud kedir kediri. Dan mengajibatkan hujan debu di daerah jogja dan sekitarnya. Tepatnya minggu tanggal 16 februari warga desa sidoagung mengadakan pesta demokrasi yaitu pemilihan kepala desa sidoagung periode 2014 -  2020.

Pada pemilihan kepala desa tahun ini diikuti oleh lima kandidat calon lurah atau kepala desa yang berasal dari dusun kwanan satu orang, dua orang dari dusun genitem, dan dua dari dusun gentingan. Sebelum pesta demokrasi dilangsungkan di 8 Tps yang dijadwalkan mulai pukul 08.00 wib dan diakhiri pukul 14.00 wib. Dan pada keesokan harinya para kandidat ke 5 bakal calon dikarantina di balai desa sidoagung hingga selesai pembacaan dan pengesahan calon kepala desa yang terpilih.

Jam 14.00 wib waktu berakhirnya pemilihan, dan dianjutkan proses penghitungan suara di masing masing Tps. Dan sekitar pkul 16.30 wib hasil rekapitulasi suara telah dapat di bacakan. Dari proses penghitungan suara calon no 4 dari dusun Gentingan atas nama Edy Utomo menduduki peringkat 1 dengan perolhan suara 2005, dan dikuti oleh Sumarjono lurah lama.dengan demikian proses pemilihan kepala desa sidoagung terpilih adalah bapak Edy Utomo dari dusun Gentingan dengan masa jabatan 2014 -2020. ....
Semoga yang menjadi pilihan warga sidoagung nantinya mampu menjadikan Sidoagung Baru lebih MANTAB ( Maju Amanah Nyaman Tertib Aman Bersih ) seperti slogan dari Edy Utomo Kades terpilih..amin